Otot Tegang, Bagaimana Gejala dan Cara Mengatasinya? – Fisioterapi Jakarta
Pain Relief Clinic – Otot tegang merupakan cedera otot yang disebabkan karena adanya peregangan berlebihan saat beraktivitas. Misalnya saat berolahraga. Pada sebagian kasus, kerusakan berupa robekan pada serabut otot dan tendon yang menempel pada otot menjadi penyebab ketegangan otot.
Cara mengatasi otot tegang
Jika Kamu mengalami cedera otot yang cukup parah, sebaiknya segera menghubungi dokter untuk mendapatkan perawatan intensif. Terlebih jika Kamu mendengar suara “pop” ketika cedera terjadi atau ketegangan otot membuat Kamu sulit berjalan dan disertai gejala berikut:
- Memar, kemerahan, atau bengkak akibat cedera.
- Muncul rasa nyeri saat menggunakan bagian tubuh yang cedera.
- Kekuatan otot dan tendon berkurang.
- Demam tinggi (lebih dari 38 derajat Celcius).
- Terdapat luka terbuka.
Namun jika otot tegang tidak disebabkan hal serius, Kamu bisa mengatasinya dengan teknik R.I.C.E berikut:
- Rest atau istirahatkan otot yang tegang. Hentikan segera aktivitas apapun yang sedang dilakukan. Anda juga disarankan untuk menghindari aktivitas apapun yang dapat memperparah ketegangan otot atau membebani otot setidaknya selama 24-48 jam setelah ketegangan otot terjadi. Kamu bisa menggunakan alat bantu untuk meminimalisir gerakan (bila diperlukan).
- Ice atau kompres es untuk mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan pada otot atau tendon yang rusak. Suhu dingin dipercaya dapat membuat area yang cedera lebih kebal terhadap rasa nyeri. Cukup tempelkan air dingin atau es yang sudah dibalut kain bersih ke permukaan kulit selama 10 menit lalu lepas selama beberapa menit, kemudian ulangi lagi hingga nyeri dan bengkak menghilang.
- Compression (berikan sedikit tekanan). Kamu disarankan untuk menggunakan perban atau pembalut yang elastik untuk mencegah area cedera mengalami pembengkakan. Pasang perban secara perlahan dan jangan terlalu ketat agar peredaran darah tetap lancar.
- Elevation atau angkat bagian tubuh yang cedera. Hal ini bertujuan untuk mengurangi pembengkakan.
Perlu diketahui bahwa teknik R.I.C.E hanya dapat digunakan untuk mengatasi ketegangan otot yang sifatnya ringan hingga sedang. Cara ini bisa dikombinasikan dengan mengonsumsi obat pereda rasa nyeri. Sebaiknya konsultasi dengan dokter sebelum Kamu mengonsumsi obat untuk mengatasi ketegangan otot.
Fisioterapi Jakarta – Cara mencegah ketegangan otot
Meskipun dapat disembuhkan, otot tegang juga dapat berlangsung lama hingga mengganggu aktivitas seseorang. Untuk mencegah ketegangan otot, kamu disarankan untuk melakukan pemanasan sebelum berolahraga atau melakukan aktivitas fisik berat dan pendinginan setelahnya. Pilih olahraga yang Kamu bisa lakukan dan jangan memaksakan diri. Mulai dari olahraga ringan jika Kamu belum terbiasa melakukannya.
Hal lain yang bisa Kamu lakukan adalah dengan minum air putih yang cukup untuk menjaga hidrasi tubuh, olahraga teratur agar tubuh terbiasa, serta mengonsumsi makanan sehat bergizi untuk menjaga kesehatan dan kekuatan otot.
Jika Kamu mengalami otot tegang terus-menerus dan tidak membaik setelah melakukan cara di atas, sebaiknya coba untuk melakukan fisioterapi. Sebab tak jarang, ketegangan otot dapat menghambat aktivitas Kamu sehari-hari. Kamu bisa melakukannya di Fisioterapi Jakarta seperti Pain Relief Clinic yang menyediakan Percussion Therapy. Perawatan ini dapat membantu relaksasi otot, mengurangi rasa sakit, meningkatkan sirkulasi darah ke area yang dirasa nyeri sekaligus mengurangi ketegangan dan kelelahan otot.
Ada penawaran spesial untuk Kamu yang melakukan Percussion Therapy pertama kali di Pain Relief Clinic. Sebelum melakukan perawatan, Kamu juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang tersedia. Yuk, Reservasi Sekarang!